Monday, October 12, 2009

Teori Evolusi Jean Baptiste Lamarck


Jean-Baptiste_de_Lamarck




JEAN-Baptiste Pierre Antoine de Monet, Chevalier de la Marck, atau yang dikenal dengan Lamarck (1774-1829), lahir di Bazentin, Picardie, Prancis – meninggal di Paris,18 Desember 1829 pada umur 85 tahun. Ia adalah seorang tentara Prancis, naturalis, akademisi, penggagas ide evolusi mengenai hukum alam dan biologiwan Perancis yang dikenal karena pendapatnya dalam teori tentang evolusi kehidupan. Sebagai seorang ilmuwan, jalan hidupnya luar biasa menurut ukuran masa kini. Lamarck kecil lahir sebagai anak bungsu keluarga miskin dan masih keturunan bangsawan. Pendidikan dasar dan menengah ditempuhnya di suatu sekolah Jesuit di Amiens. Segera setelah ayahnya meninggal di saat ia 17 tahun, ia menjadi tentara sampai berpangkat letnan dalam Perang Tujuh Tahun. Lamarck pernah berjuang dalam Perang Pomeranian melawan Prusia. Saat ditugaskan di Monaco, Lamarck kemudian tertarik pada sejarah alam dan belajar mengenai obat-obatan. Ketertarikan studi medis tersebut kemudian dilanjutkannya setelah pensiun pada 1766.

Di masa kedinasan militer ini ia mulai belajar botani, yang segera dilanjutkannya dengan belajar Kedokteran dan Botani selama empat semester di Paris. Untuk menunjang hidup ia bekerja sebagai asisten penjualan (marketing). Tahun 1779 terbit buku pertamanya, Flore francoise. Buku ini menarik perhatian pemimpin Jardin du Roi ("Kebun Kerajaan"), Georges-Louis de Buffon, yang lalu menariknya menjadi pembantunya di Museum Nasional Paris untuk Sejarah Alam. Sejak 1786 ia menjadi kurator Jardin du Roi dan 1793, setelah Revolusi Perancis, ia menjadi profesor untuk hewan avertebrata. Kehidupannya penuh kesulitan. Ia beberapa kali kawin-cerai, kemiskinan selalu menyertai sepanjang hidupnya, dan bahkan sejak 1818 ia buta total.

Dalam kariernya ia telah menulis buku di bidang yang cukup luas, mulai dari zoologi, botani,meteorologi, dan kimia, namun sebetulnya minat utamanya adalah hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya (ekologi). Ia memberi dasar klasifikasi baru bagi hewan, dengan pertama-tama memisahkan dalam dua kelompok besar: hewan bertulang belakang (Vertebrata) dan tak bertulang belakang (Avertebrata). Hal ini dikemukakannya dalam buku karangannya "Filsafat Zoologi" (1809).

Lamarck sangat serius mengembangkan botani dan zoologi, bahkan setelah ia menerbitkan tiga volume karyanya yang berjudul Flora Francaise, ia resmi mendapatkan keanggotaan dari Akademi Sains Prancis pada 1779. Ia juga diangkat menjadi ketua botani satu tahun kemudian. Dan saat Museum Nasional d'Histoire Naturelle didirikan pada 1793, Lamarck dianugerahi gelar profesor zoologi. Pada era modern, Lamarck diingat terutama untuk teori pewarisan karakter, yang dinamakan Lamarckisme. Menurutnya, makhluk hidup mewariskan sifat-sifat yang mereka peroleh selama hidup ke generasi berikutnya. Teorinya juga dikenal dengan paham use and disuse yang dituangkan dalam buku Philosophie Zoologique . Walaupun akhirnya teori tersebut banyak ditolak, Lamarck dianggap telah memberikan kontribusi penting terhadap sejarah teori evolusi.

Dalam bukunya lamarck menjelaskan teorinya dengan inti sari sebagai berikut di bawah ini :

1. Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang sempurna / modern dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.

2. Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dengan menggunakan organ tubuhnya.

3. Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan berkembang ke taraf yang lebih baik, sedangkan organ yang jarang ataupun yang tidak pernah digunakan akan menghilang.

4. Perubahan organ tubuh akan diwariskan dan diturunkan ke generasi berikutnya atau keturunannya.

Lamarck melakukan pengamatan dan berpendapat bahwa perubahan yang terjadi pada organ hewan disebabkan karena beradaptasi dengan perubahan dialam. Lamarck menerangkan mekanisme perubahan tersebut dalam hukumnya yaitu ” digunakan dan tidak digunakan (used and disused)”, artinya akibat ada perubahan lingkungan, maka ada organ yang sering digunakan maka akan berkembang dengan baik, sedangkan yang tidak akan mengalami atrofi atau penyusutan. Lamarck memberikan contoh kasus pada leher yang panjang pada jerapah, menurut Lamarck dahulu jerapah berleher pendek namun karena sering menjangkau daun di pohon yang tinggi, maka lama-kelamaan leher jerapah memanjang disesuaikan dengan keadaan setempat, oleh karenanya leher jerapah memanjang dan perubahan ini diturunkan pada keturunannya.

Contoh lainnya yang digunakan Lamarck untuk memperkuat teorinya adalah pada binatang / hewan menjangan. Pada awal mula ceritanya menjangan tidak punya tanduk. Tetapi karena kepalanya sering digunakan untuk beradu kepala antara menjangan yang satu dengan yang lain, maka tumbuh tanduk panjang. Semakin sering beradu pala, semakin panjang tanduknya.

Persamaan teori Lamarck dengan teori Darwin adalah evolisi sama-sama terjadi karena pengaruh faktor lingkungan. Sedangkan perbedaannya adalah pada yang menyebabkan perubahan makhluk hidup, di mana Lamarck disebabkan oleh kuantitas penggunaan organ tubuh, sedangkan Darwin pada seleksi alam.


Tambahan :

Evolusi pada makhluk hidup adalah sudah terbukti tidak benar. Apabila anda masih menemukan pelajaran atau media yang mengulas evolusi, itu dinamakan propaganda atau doktrin dari para atheis untuk mengaburkan agama anda. Evolusi adalah teori yang gagal.

1 comment: